Purwokerto - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Purwokerto, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah telah menunjukkan minat dan bakatnya melalui karya-karya mereka dalam pembuatan batik ecoprint, Rabu (03/01). Kegiatan ini tidak hanya memberikan warga binaan peluang untuk mengasah keterampilan, tetapi juga menjaga kondisi lingkungan itu sendiri dengan menggunakan bahan alami yang kita sering temukan di lingkungan sekitar.
Dalam pembuatan batik ecoprint yang dilaksanakan di dalam lapas, warga binaan belajar tentang teknik mengolah batik menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan. Mereka menggunakan daun, bunga, dan bahan organik lainnya sebagai motif cetak pada kain yang digunakan, menjadikan batik dengan sentuhan alam yang unik dan indah.
Baca juga:
Lapas Cilacap Gelar Apel Siaga Pengamanan
|
Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Bambang Triatmojo, mengatakan, "Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian yang bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada para warga binaan kami. Selain itu, kolaborasi dengan alam dalam menciptakan batik ecoprint juga memberikan pandangan positif tentang cara menjaga kelestarian lingkungan".
Selain memberikan pelatihan keterampilan, kegiatan ini juga melibatkan aspek pendidikan mengenai pemahaman tentang kelestarian lingkungan. Para warga binaan diajarkan tentang pentingnya penggunaan bahan alami dan ramah lingkungan dalam seni dan kehidupan sehari-hari. Diharapkan, nilai-nilai ini akan terus berlanjut setelah mereka kembali ke masyarakat.
Dengan adanya kegiatan positif ini, Lapas Narkotika Purwokerto memberikan contoh nyata bagaimana program pembinaan dapat membuka peluang baru bagi warga binaan untuk mengembangkan diri dan berkontribusi positif kepada masyarakat. Kita semua berharap bahwa inovasi seperti pembuatan batik ecoprint ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan nantinya. (MAA)